Pages

Senin, 26 Maret 2012

andai aku adalah dirinya


Mungkin hanya tangis yang mampu terurai dariku
Ketika perih itu menembus relungku
Harapan itu seakan terhanyut bersama kecewaku
Lirih hati ini menatap hatimu
yang  melukiskan indah perasaanmu untuknya
ingin aku berlari meninggalkan  lembah kesesakan ini
namun kemanapun aku melangkah
hanyalah bayang kebersamaanmu dengannya yang kutemui
Entah mengapa
Selalu saja ada luka dalam setiap hadirmu
Selalu ada duka di balik setiap ucapmu
Mungkinkah dirimu adalah luka bagiku
Ataukah memang kebahagiaan
yang tak mengijinkan kita bersatu
andai aku adalah dirinya
akankah kau mencintaiku? Memilihku?
Namun aku sadar
Semuanya hanyalah impian kesedihanku
Mungkin salah bila kuberharap
Darimu yang tak mengharapku
Mungkin aku keliru
Kau memang  hanya sebatas rangkaian ilusiku
Yang menari indah di sepanjang
Langit  senja
Dan akan segera memudar
Seiring malam menghembuskan  sepinya

agar kau tau...


biarkan rasaku sirna
perlahan terkikis oleh lelahku
membawa setiap angan yang sia2
tentang indah bayangmu
kucoba tuk bertahan
namun tak sanggup aku menahan perih
bersama kerinduan yang tak terjawab
kuingin tuk beranjak
namun tak mungkin kuberdusta
keabadian cintaku yang tak tergantikan
bimbang aku menanti harap
risau aku mengartikan ujarmu
tak mampu aku tanpamu
hujan, bisikkan seruanku ini di hatinya
malam, lukiskan gundahku di langit mimpinya
agar dia mengerti
agar dia tau
bagaimana aku tulus menyayanginya 

Selasa, 20 Maret 2012

antara cinta dan benci


Khm…khm…
Aku kembali lagi dengan sebuah entri yang aku g’ tau mau dikategorikan sebagai apa.
Dibilang puisi bukan, dibilang cerita bukan, tapi kalian silahkan baca dan setelah itu kalian bias mengambil kesimpulan sendiri. Okay????

Di pagi itu…
Aku baru sadar
Diriku tlah benar-benar hancur
Mungkinkah itu semua karena cinta
Atau karena kesalahanku memahami cinta
Apapun itu…
Semuanya tlah terjadi
Baru kurasakan kepedihan yang teramat pedih
Penyesalan yang begitu hebat
Menangis, tak dapat lagi kulakukan
Air mataku tlah habis terurai
Tenagaku tlah habis terbakar
Kini, tinggallah aku sendiri
Meratapi hidupku yang tlah terkoyak
Kata maaf…
Mungkin tak pantas lagi kuucapkan
Namun aku tak mau
Seisi dunia menyalahkanku
Bagaimana dengan ia?
Seseorang yang tlah mengajariku tentang cinta
Seseorang yang membuatku berani berangan tentang cinta
Seseorang yang membuatku mengerti indahnya cinta
Dan pedihnya cinta…
Namun satu yang tak ia ajarkan padaku
Bagaimana aku harus mengobati hatiku
Saat kuterluka oleh cinta
Dan bagaimana aku bisa mengatur cinta yang kurasakan di benakku
Ia mengajariku mencintai dengan hati
Namun mengapa harus dengan hati?
Saat cinta itu melukaiku maka hatikulah yang paling terluka
Atau..
Apakah saat ini ia ingin aku belajar sendiri
Dan memecahkan teka-teki dunia?
Namun bagaimana aku bisa melakukannya
Jika hatiku telah begitu hancur
Tuk menguatkan diriku
Keyakinanku tlah tergoyahkan
Untuk meyakini sebuah kebahagiaan
Sejujurnya aku membutuhkannya
Sangat membutuhkannya
Tetapi apakah aku bisa mengungkapkannya?
Aku takut kan mengulang kesalahan yang sama
Aku takut kembali salah melangkah
Aku takut kan mencintainya lagi
Tuhan… tolong aku
Aku membencinya
Namun ku terlanjur menyayanginya

penghianatan


Rindu... kuakui aku merindumu
Sepi... kurasakan sepi tanpamu
Hampa... hanyalah ada aku dan rasa rinduku dalam sepi...
Biarkan ragaku terbang... jauh...darimu...
Lepaskan hatiku dari sangkar egomu
Lebih baik bagiku terpenjara dalam kepedihan
Karena melepasmu...
dibanding terperangkap dalam kekejaman permainanmu
dalam setiap luka goresan duri sayap-sayapmu
kau merangkulku dalam senyum kemunafikan
kau mengecupku bersama bisik dustamu
kau melukai cintaku dengan penghianatan
yang kau sebut dengan “ketulusan kasih setiamu”.

kau tak layak untukku


Angin... bawa aku terbang bersamamu
Meninggalkan dukaku di setiap hembusanmu
Biarkan jiwaku melayang bersama anganku yang terpendam
Tinggi melintasi bintang kenanganku dengannya
Malam semakin larut
Menyisakan cerita kesedihanku
Tentang air mata kesetiaanku
Inginku melukis indahmu
Di tepi bilik kerinduanku
Namun luka ini menyadarkanku
Panah dusta cintamu
Tak layak menghiasi tulus hatiku

Tuhan, inilah permohonan hatiku


Makassar, 18 maret 2012
Ytk. Bapaku
Di surga

Syalom,
Selamat malam Bapa, bagaimana keadaanMu? Tentunya akan selalu baik yah J. Bapa, malam hari ini aku ingin berterimakasih untuk kasihmu yang luar biasa di dalam hidupku. Terimakasih untuk kesetiaanMu Bapa di dalam ketidaksetiaan anakMu ini L.terimakasih untuk setiap kesabaranmu dalam mendengar setiap doa-doaku. Terimakasih untuk hidup ini Bapa. Terimakasih untuk orang tua yang begitu baik yang telah kau beri untukku. Terimakasih untuk segala rancanganmu yang begitu indah yang boleh kurasakan hingga detik ini hingga dewasa ini. Hingga akhirnya selesai UAS SMA. Meski terkadang kau tidak memberi apa yang aku inginkan namun Kau Bapa, Kau selalu tau apa yang yang sesungguhnya aku butuhkan dalam hidup ini. Terimakasih untuk setiap berkatmu yang tak mampu lagi untuk ku uraikan satu persatu, kata demi kata, kalimat demi kalimat. Karena sungguh terlalu banyak hal yang telah Kau beri bahkan sebelum aku memintanya darimu. Atau bahkan ketika aku memintanya dengan bersungut-sungut atau ketika aku lupa untuk berterimakasih ketika kau telah memberi.

Bapa, sebentar lagi anakmu ini akan mengikuti Ujian Nasional SMA. Engkau tau apa yang aku harapkan. Aku ingin lulus Bapa. Bantu aku >.< dan malam ini aku ingin meminta satu hal lagi. Satu hal yang sangat aku inginkan. Satu hal yang sangat aku harapkan. Untuk bisa masuk Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan akuntansi. Aku tau, tak selamanya hal yang aku inginkan bisa kudapatkan. Sebagai hamba yang percaya, aku akan tetap berdoa dan terus berusaha untuk bisa menggapainya.  Namun semuanya akan kembali padaMu Bapa. Rencanamulah yang terindah. Maka akan kuserahkan semuanya kedalam tanganMu. Jika Engkau menghendakinya maka biarlah itu semua terjadi dan kukan mengucapsyukur atas segalanya. Namun jika Kau berkehendak lain, maka terjadilah menurut perkataanmu Bapa. Hidupku adalah milikmu. Maka berkaryalah Bapa dalam hidupku ini. Maaf Bapa jika aku terlalu banyak menuntut dariMu. Aku sadar, aku manusia yang lemah tanpaMu.

Tak terasa kini aku harus memutuskan satu jalan untuk masa depanku. Semoga dengan memilih jurusan tadi adalah pilihan seperti yang Kau ingini. Setelah 17 thn aku menjalani hidup. Kini akhirnya kumengerti arti dari setiap tetes air mata dan peluh yang kau ijinkan untuk kualami. Kini aku mengerti mengapa Kau mengasahku dengan begitu keras di atas setiap duka dan penderitaan. Kini aku bersyukur karena kau telah mempersiapkanku dengan caraMu yang indah pada waktunya. Aku tau mungkin ini belumlah seberapa. Mungkin masih banyak cobaan lain di luar sana yang siap menantiku. Namun aku percaya, bersamaMu, di dalam namaMu ada kemenangan. Bukanlah karena kehebatanku atau karena kekuatanku namun semata-mata karena Kau Bapa.

Bapa, malam semakin larut. Mentaripun telah beranjak pergi. Sehari lagi telah berlalu. Menyisakan kenangan cerita lalu. Namun aku percaya meski segalanya kan beranjak menjauh dariku. Meski perlahan aku akan kehilangan satu persatu yang ada padaku namun tidak dengan  kasihmu tidak dengan diriMu. Sungguh tak ada satupun yang aku miliki di dunia ini selain belas kasihan dariMu Bapaku. Bapa, mungkin sudah waktunya aku bermain di dunia malamku dalam tidur lelapku. Mungkin sudah waktunya aku mengakhiri curahan hatiku di malam ini Bapa. Namun sebelum aku memejamkan mata ijinkan aku memohon satu hal lagi (maaf Bapa kalau aku selalu membebaniMu >.<). Tolong jaga mama,papa,joshua, Yoel, dan semua teman-temanku serta keluargaku di manapun mereka berada. Jaga mereka Bapa seperti Engkau menjagaku. Kasihi mereka Bapa seperti  kasihMu yang aku rasakan. Biarkan mereka merasakan indahnya hidupku karena hadirMu. Agar senantiasa nampak kemuliaanMu dan merekapun dapat memuji memuliakan dikau selamanya. Selamat malam Bapa. Terimakasih atas waktuMu yang kau luangkan untuk mendengarkan permohonan hatiku. Maaf bila hari ini ataupun selama 17 tahun ini aku sering mendukakan ketulusan hatiMu. Sampai jumpa Bapa di setiap doa-doa lainku esok.
AnakMu yang mencintaiMu






My Playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Read more: http://monozcore.blogspot.com/2011/08/blog-widget-burung-terbang-twitter.html#ixzz1eEgGOMXM