Rabu, 30 November 2011
Senin, 28 November 2011
aku dan sahabatku...
namaku christine.. aku terlahir 17 tahun yang lalu di sebuah kota kecil di daerah kalimantan.
tak banyak yang dapat aku banggakan dari diriku.. bahkan aku sering merasa minder dengan orang-orang dan keadaan di sekitarku. namun setidaknya itu dulu, sebelum aku mengenal mereka....
awalnya aku merasa semuanya sama saja... tak ada yang istimewa dari tempatku saat ini namun seiring berjalannya waktu dapat kurasakan sesuatu yang berbeda dari mereka.. dan aku suka itu!
"ketika kita sedang dalam kebahagiaan orang-orang mengenal kita namun ketika kita sedang berada dalam duka, kitalah yang akan mengenal mereka" kata2 ini sepertinya sangat tepat.. dan sudah kubuktikan bersama dengan mereka...
mereka mungkin tak dapat memberikan apa yang aku inginkan namun mereka selalu tau apa yang aku butuhkan....
setiap detik yang ku lewatkan bersama mereka adalah kebahagiaan bagiku. tak pernah aku membayangkan saat ketika kami harus berpisah melanjutkan perjalanan masing-masing untuk meraih mimpi yang pernah kami ukir bersama di langit impian kami...kuharap kami dapat terus bersama.. namun jika memang kami harus berpisah.. semoga kelak kami dpata kembali bertemu...
tak banyak yang dapat aku banggakan dari diriku.. bahkan aku sering merasa minder dengan orang-orang dan keadaan di sekitarku. namun setidaknya itu dulu, sebelum aku mengenal mereka....
awalnya aku merasa semuanya sama saja... tak ada yang istimewa dari tempatku saat ini namun seiring berjalannya waktu dapat kurasakan sesuatu yang berbeda dari mereka.. dan aku suka itu!
"ketika kita sedang dalam kebahagiaan orang-orang mengenal kita namun ketika kita sedang berada dalam duka, kitalah yang akan mengenal mereka" kata2 ini sepertinya sangat tepat.. dan sudah kubuktikan bersama dengan mereka...
mereka mungkin tak dapat memberikan apa yang aku inginkan namun mereka selalu tau apa yang aku butuhkan....
setiap detik yang ku lewatkan bersama mereka adalah kebahagiaan bagiku. tak pernah aku membayangkan saat ketika kami harus berpisah melanjutkan perjalanan masing-masing untuk meraih mimpi yang pernah kami ukir bersama di langit impian kami...kuharap kami dapat terus bersama.. namun jika memang kami harus berpisah.. semoga kelak kami dpata kembali bertemu...
_Christine Rannu Galenta_
menggapaimu
Mentari dan rembulan tak pernah pergi dari peraduannya
sebuah karya Tuhan yang begitu indah
selalu menerangi dunia tempatku berpijak
namun... gemerlap bintang di angkasa
tak mampu menghiasi kehampaan hatiku
entah apa yang selama ini kucari
dan entah bagaimana aku menggapainya
terang lilin kecil tak mampu menerangi langkahku
entah mengapa perjalanan ini begitu panjang
jalan setapak yang kulalui tlah membentuk bingkai kehidupan
semakin dekat aku menggapaimu
semakin tajam batu mnukik
tak ada yang kuharapkan selain dapat menghapus tangis piluh
dan menggantinya dengan lukisan pelangi di matamu
sebuah karya Tuhan yang begitu indah
selalu menerangi dunia tempatku berpijak
namun... gemerlap bintang di angkasa
tak mampu menghiasi kehampaan hatiku
entah apa yang selama ini kucari
dan entah bagaimana aku menggapainya
terang lilin kecil tak mampu menerangi langkahku
entah mengapa perjalanan ini begitu panjang
jalan setapak yang kulalui tlah membentuk bingkai kehidupan
semakin dekat aku menggapaimu
semakin tajam batu mnukik
tak ada yang kuharapkan selain dapat menghapus tangis piluh
dan menggantinya dengan lukisan pelangi di matamu
Rabu, 23 November 2011
kau adalah hidupku
pancaran matamu
mampu menggetarkan duniaku
yang diselimuti kegelapan
seuntai senyum simpulmu
mampu menyentuh batinku
yang sarat akan beban
merdunya suaramu
mampu mengusik ingatanku
dari dendam yang terus menghantui
ketulusan cintamu
mampu meluluhkan hatiku
yang telah beku oleh pahitnya pengkhianatan cinta
mencintaimu...
mampu membuat mataku memancarkan beribu arti kehidupan
mampu membuatku menarik garis senyuman
mampu membuat tiap kata yang kuucap
menjadi bait kisah terindah hidupku
mampu mengerti arti sebuah cinta
teruslah bersinar kasih
karena tanpa cahayamu
aku tak dapat melangkah
aku tak dapat melihat dunia
aku tak dapat hidup tanpamu
karena kaulah hidupku
mampu menggetarkan duniaku
yang diselimuti kegelapan
seuntai senyum simpulmu
mampu menyentuh batinku
yang sarat akan beban
merdunya suaramu
mampu mengusik ingatanku
dari dendam yang terus menghantui
ketulusan cintamu
mampu meluluhkan hatiku
yang telah beku oleh pahitnya pengkhianatan cinta
mencintaimu...
mampu membuat mataku memancarkan beribu arti kehidupan
mampu membuatku menarik garis senyuman
mampu membuat tiap kata yang kuucap
menjadi bait kisah terindah hidupku
mampu mengerti arti sebuah cinta
teruslah bersinar kasih
karena tanpa cahayamu
aku tak dapat melangkah
aku tak dapat melihat dunia
aku tak dapat hidup tanpamu
karena kaulah hidupku
arti memilikimu
saat ini..
aku seperti merasa kehilangan
tanpa tau apa yang kumiliki
selama ini..
aku merasa mendapatkan sesuatu
tanpa tau apa yang selama ini hilang dan kucari
dan saat itu..
aku merasa memiliki tanpa tau
apa yang telah kuperoleh
aku rindu melihat wajahmu
aku rindu mendengar suaramu
aku rindu hangat hembusan napasmu
kau yang telah mengisi kekosongan hatiku
kau yang telah menabur benih2 cinta di ladang hatiku
namun..
mengapa kau pergi disaat bibit ini mulai tumbuh
kau meninggalkannya hingga ia layu
membusuk bersama luka di hatiku
_Christine Rannu Galenta_
aku seperti merasa kehilangan
tanpa tau apa yang kumiliki
selama ini..
aku merasa mendapatkan sesuatu
tanpa tau apa yang selama ini hilang dan kucari
dan saat itu..
aku merasa memiliki tanpa tau
apa yang telah kuperoleh
aku rindu melihat wajahmu
aku rindu mendengar suaramu
aku rindu hangat hembusan napasmu
kau yang telah mengisi kekosongan hatiku
kau yang telah menabur benih2 cinta di ladang hatiku
namun..
mengapa kau pergi disaat bibit ini mulai tumbuh
kau meninggalkannya hingga ia layu
membusuk bersama luka di hatiku
_Christine Rannu Galenta_
curahan hatiq II
memandang indahnya senyum mu
mampu menyejukkan hatiku yang terbakar oleh getaran emosi
merasakan hela napasmu
mampu menghentikan tetesan air mata hatiku yang jatuh tak terperih
bersamamu segalanya kan menjadi indah
namun...
apakah kau sendiri bahagia?
apakah di balik senyummu itu adalah ketulusan dan kejujuran?
apakah di setiap hela napasmu ada keyakinan dan penghiburan diri?
baru kusadari ku begitu egois
membiarkanmu menjadi kuas hidupku
menjadikanmu penghapus laraku
namun kutak pernah mencoba
tuk berpikir tentang dukamu, tentang hatimu
kau selalu bisa mengerti hatiku
namun kutak pernah mencoba mencari celah hatimu
andai bisa, kuingin melihat cerminan dari sisi lain dirimu
kuingin mencoba menjadi warnamu
menjadi selimut hatimu
namun entah bagaimana caranya?
aku begitu lemah untuk itu
sering ku bertanya layakkah aku untukmu?
namun ku juga tak mau melepasmu
aku memang egois...sangat egois
kutak mau kehilangan sedikitpun cintamu
aku tak mau melangkah sendiri
ku tak mau terjatuh tanpa ada yg bisa menopangku
ku tak mau menangis sendiri dalam hidupku yang sepi
tetaplah bersamaku dan kukan membuatmu bahagia...
catatan harianq
mungkin... cintamu bukanlah untukku
mungkin... penantianku takkan pernah terbalas
meski kutak dapat menggapai indahmu
namun kubahagia pernah merasakan cintamu
benar cinta tak mesti bersama
benar cinta tak harus memiliki
dan kutau kau bukan untukku
pergilah... kepakkan sayap cintamu
terbanglah tinggi mengejar cinta sejati hatimu
terimakasih pernah menjadi bagian hidupku
terimakasih telah menjadi pelukis hariku
terimakasih.... aku merelakanmu...
hari ini kukan mulai melangkah tanpamu di hatiku
makassar, rabu 12 oktober 2011
08:30 WITA
@ SMA Katolik Rajawali
CRG_
Senin, 21 November 2011
pintaku
merajut arti yang terkoyak
menggali makna yang terpendam
menjawab tanya yang terlontar
mencari keping cinta yang tlah hilang
aku yang menunggumu dalam kebekuan
berharap kaukan hadir tuk mencairkannya
hatiku tlah usang hariku tlah pudar
taukah kau aku merapuh tanpamu
sempat q berpikir tuk melepasmu
namun takkan mampu aku berpaling
kau terlalu indah untuk kulupakan
aku terlalu mencintaimu
mungkin aku hanya harus lebih bersahabat dengan waktu
membiarkanku terbawa dalam rangkaian nadamu
tanpa memaksakan hatimu menjadi seperti yang kumau
hanya ini pintaku.. semoga kau tau
makassar, senin 24 oktober 2011
10:00 WITA smachara
CRG_
Arti sebuah penantian
mimpi hanyalah sekedar harap
ketika mendung tak jua merintikkan hujan
rindu hanyalah sebatas angan
saat mendekapmu bagaiku memeluk landak
menantimu bagai jalan setapak yang tak berujung
seperti langit yang tak berawan
resah yang menusuk di sini
layaknya luka yang kau gores dengan janjimu
mengoyak rasa yang terpendam
tanpa mengerti sebuah kepastian yang pudar
keraguanku terhadap cahayamu yang kuharapkan
keyakinanku terhadap bisikan harmoni cintamu
ketika hati yang tak sejalan dengan nalar
mungkun hanya waktu yg dapat menjawab
bila ketulusan yang kau bawa
maka hatikupun tak lain hanya untukmu
namun bila hatiku hanyalah persinggahanmu
maka ia akan merapuh sebelum kehadiranmu
makassar, selasa 25 oktober 2011
08:30
@sma katolik rajawali XII IPA2
CRG_
Kamis, 10 November 2011
aku mau mamah kembali
Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa,
sebut saja namanya Zhang Da. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang
dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar
penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu,
kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri,
memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya
adalah Zhang Da.
Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia.
Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.
Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
“Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya.” demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.
Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun,maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
> > Aku Mau Mama Kembali <<
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu”
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia.
Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.
Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
“Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya.” demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.
Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun,maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
> > Aku Mau Mama Kembali <<
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu”
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Langganan:
Postingan (Atom)