Pages

Kamis, 25 Agustus 2011

3 hal uatama dalam hidup


3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali:
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan

Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^
Time is free but it’s priceless, u can’t own it but u can use it. U can’t keep it but u can spend it =)

Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf.Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.*Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah.

Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan. Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya.

3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan

Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.

Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.

Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita.

Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

3 hal dalam hidup yang paling berharga:
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta

Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki. Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda.

Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat.
What is the difference between blood and friend? Blood enters the heart and flows out, but friend enters the heart and stay inside.

Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^
If love hurts, then love some more.If love hurts some more, then love even more.

Tuhan membentukmu agar menjadi indah pada waktunya


Sepasang kakek dan nenek pergi berbelanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu”, kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat”, ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud itu berbicara, “Terimakasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidaklah cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.”


“Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Teriakku, tetapi orang itu berkata, Belum!, lalu ia mulai menyodokku dan meninjuku berulang-ulang”.


“Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih parah lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian.”
“Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini kembali menyahut, Belum!”


Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Tapi, ternyata belum. Setelah dingin, ia menyerahkan aku ke seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.


Wanita itu berkata, “Belum!”. Lalu ia memberika aku kepada seorang pria dan ian memasukkan aku ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. “Tolong! Tolong! Hentikan penyiksaan ini”, sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas ‘menyiksaku’ kini dibiarkannya diriku menjadi dingin.


Setelah benar-benar dingin, seorang wanita mengangkat dan menempatkanku didekat kaca. Aku melihat diriku dan aku terkejut sekali. Hampir-hampir aku tidak percaya, karena dihadapanku telah berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua penderitaan dan kesakitanku yang lalu menjadi sirna tatkala aku melihat diriku sekarang ini.


Seperti itulah Tuhan membentuk kita. Ibarat sebuah cangkir yang cantik. Pada saat Tuhan membentuk kita mengarungi hidup ini, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara Tuhan untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.


Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila anda jatuh kedalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan kekuatan. Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh, tidak kurang suatu apapun.


Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati. Karena Dia sedang membentuk anda. Proses pembentukannya memang menyakitkan dan membuat penderitaan. Namun, percayalah, setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan menghasilkan anda.

mahalnya sebuah kehormatan


Seorang pemuda masuk ke dalam sebuah kedai makan, memesan makanan. Tidak beberapa lama kemudian, pesanannya datang.
Saat pemuda itu hendak menikmati makanannya, datanglah seorang anak kecil laki laki menjajakan kuih padanya, "Bang, mahu beli kuih, bang ?"
Dengan ramah pemuda yang sedang makan itu menjawab "Tidak, saya sedang makan".
Anak kecil tersebut tidak putus asa dengan cubaan pertama.
Dia menunggu sampai pemuda itu selesai makan, lalu dia tawarkan lagi kuih dagangannya, "Bang, mahu beli kuih, bang ?"
Pemuda tersebut menjawab, "Tidak dik, saya sudah kenyang."
Lalu, pemuda itu membayar di kaunter dan beranjak pergi dari kedai makan tersebut. Si anak kecil penjaja kuih itu mengikuti. Sudah hampir seharian dia menjajakan kuih buatan ibunya. Dia tidak menyerah pada usahanya.
Anak itu berfikir, "Cuba aku tawarkan kuih ini lagi pada pemuda itu. Siapa tahu kuih ini dijadikan ole ole buat orang di rumahnya."
Apa yang dilakukan oleh anak kecil itu adalah usaha gigih membantu ibunya menyambung kehidupan yang serba sederhana ini.
Saat pemuda itu keluar rumah makan, anak kecil penjaja kuih itu menawarkan kuih dagangannya untuk yang ketiga kali, "Bang mahu beli kuih saya ?".
Kali ini pemuda itu merasa risih untuk menolak. Kemudian, dia mengeluarkan wang RM 10 dari dompetnya dan diberikan pada anak kecil itu sebagai sedekah.
Katanya, "Dik, ambil wang ini. Saya tidak beli kuih adik. Anggap saja ini sedekah dari saya buat adik."
Anak kecil itu menerima wang pemberian pemuda lalu memberikannya kepada seorang pengemis yang sedang meminta minta. Betapa terkejutnya pemuda itu.
"Bagaimana anak ini ? Diberi wang tak mahu malah diberikan pada orang lain?".
Katanya, "Kenapa kamu berikan wang itu pada pengemis ? Mengapa tidak kau ambil saja ?"
Anak kecil penjaja kuih tersenyum lucu menjawab, "Saya sudah berjanji sama ibu di rumah untuk menjualkan kuih buatan ibu, bukan jadi pengemis. Dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kuih buatan ibu terjual habis. Wang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya menjadi pengemis".
Pemuda itu kagum dengan kata kata yang diucapkan anak kecil penjaja kuih yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etika kerja bahawa "kerja adalah sebuah kehormatan". Kehormatan anak kecil itu akan berkurang di hadapan ibunya, bila dia tidak bekerja keras dan berhasil menjajakan kuih. Dan, adalah pantangan bagi sang ibu bila anaknya menjadi pengemis. Dia ingin setiap kali pulang ke rumah dia melihat ibunya tersenyum menyambut kepulangannya dan senyuman bonda yang tulus dia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan wang.
Akhir cerita, pemuda tadi memborong semua kuih yang dijajakan anak kecil itu. Bukan kerana kasihan, bukan kerana lapar tapi kerana prinsip yang dimiliki anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan". Dia akan mendapatkan wang kalau dia sudah bekerja dengan baik.
Semoga cerita di atas bisa menyedarkan kita tentang erti pentingnya kerja. Bukan sekadar untuk wang semata. Jangan sampai mata kita menjadi "hijau" kerana wang sehingga melupakan apa erti pentingnya kebanggaan kerjaya yang kita miliki. Sekecil apapun kerjaya itu, kalau kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, pastilah akan bererti besar. 

hukum menabur dan menuai


Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang. Semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya. Dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama tadi memapah pemuda yang terperosok itu pulang ke rumahnya.


Ternyata si pemuda kedua ini anak orang kaya. Rumahnya sangat bagus, besar dan mewah luar biasa. Ayah pemuda ini sangat berterimakasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya dan hendak memberikan uang, tetapi pemuda pertama tadi menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesame manusia menolong orang lain yang sedang dalamkesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.


Si pemuda pertama adalah seorang miskin sedangkan pemuda kedua adalah anak seorang bangsawan kaya raya. Si pemuda miskin mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, namun ia tidak memiliki biaya untuk kuliah. Kemudian ada seorang yang murah hati yang mau memberikan beasiswa untuknya sampai akhirnya meraih gelar dokter. Orang ini tak lain adalah ayah pemuda yang ditolongnya tadi.


Tahukan anda nama pemuda miskin yang akhirnya menjadidokter ini? Namanya Alexander Flemming, yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi semacam itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan dr.Flemming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan penemuan baru itu. Apa yang terjadi kemudian? Berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda itu akhirnya sembuh!


Tahukan anda siapa nama pemuda pemuda itu? Namanya adalah Winston Churcill, Perdana Menteri Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hokum menabur dan menuai. Flemming menabur kebaikan dan ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya terkabul untuk menjadi dokter. Flemming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churcill. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churcill? 

point of fiw

Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.


Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??”" Oh ya tentu ” si Ibu bercerita :”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang."


Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”


Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? “


Apakah kamu mau tahu jawabannya??????…


....Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
” Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”



Pelajaran Hari Ini : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara "Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN" 

Kehidupan Umpama Roda


"Guru, saya pernah mendengar kisah seorang lelaki arif yang pergi jauh dengan berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, lelaki arif konon agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang dapat saya petik dari kisah ini?"

"Itu perlambangan manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik, sesekali perlu kita sadari bahawa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada yang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras."


"Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah."


"Alasannya ialah iman, kerana kita yakin akan pertolongan yang Maha Kuasa."


"Hikmah selanjutnya?"


"Orang yang terkenal satu ketika mesti bersiap sedia untuk dilupakan, orang yang diatas harus siap mental untuk turun kebawah.


"Orang kaya satu ketika harus siap untuk miskin.


"Orang sihat mesti beringat akan sakit"


"Orang muda mesti bersiap untuk hari tua"


"Orang hidup mesti bersiap untuk mati"


Lantaran kita berasal dari tanah dan kembali menjadi tanah.... bukankah itu suatu pusingan roda. 

seorang teman baik


Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah krayon warna hitam.
Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.
Di sekolah lanjutan pertama, kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mau menyontekkan PR-nya pada kita, pergi bersama ke pesta dan menemani kita makan siang.
Di SMA, kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak kita mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh pulang malam sedikit, mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar,
Di masa berikutnya, kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu ada terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita merasa aman melalui masa-masa seperti apapun, meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam ujian sidang sarjana kita.
Dan seiring berjalannya waktu kehidupan, kita menemukan kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik, merangkul kita ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan, membantu kita bertahan menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita, menegur ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa, membantu meningkatkan percaya diri kita, menolong kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik, dan terlebih lagi... menerima diri kita apa adanya...
Thanks for beeing my friend

kasih sayang seorang ayah


Sejak dulu, radio merupakan salah satu-satunya teman yang selalu menemani saya ketika sedang mengerjakan tugas, belajar, mahupun bersantai. Tidak pernah bosan rasanya mendengarkan rancangan yang disajikan oleh berbagai stesyen radio.
Pernah pada satu malam dulu di sebuah stesyen, sedang berkumandang rancangan dimana pendengar mengongsi pengalaman hidup mereka. Perhatian saya yang pada mulanya tercurah pada tugas-tugas pejabat beralih ketika seorang wanita bercerita tentang ayahnya. Wanita ini adalah anak tunggal dari sebuah keluarga sederhana. Sejak kecil dia sering dimarahi oleh ayahnya.
Di mata si ayah, tak satupun yang dikerjakan olehnya betul. Setiap hari dia berusaha keras untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginan ayahnya, namun tetap sahaja hanya ketidakpuasan si ayah yang didapati.
Pada waktu dia berusia 17 tahun, tak sepatah ucapan selamat pun yang keluar dari mulut ayahnya. Perkara ini membuat wanita itu semakin membenci ayahnya. Gambaran ayah yang melekat dalam dirinya adalah seorang yang pemarah dan tidak memperhatikan dirinya. Akhirnya dia memberontak dan sejak itu setiap hari yang dilalui tidak sepi dengan pertengkaran dengan ayahnya.
Beberapa hari setelah ulang tahun yang ke-17, ayah wanita itu meninggal dunia akibat penyakit cancer yang tak pernah dia ceritakan kepada sesiapapun kecuali pada isterinya. Walaupun merasa sedih dan kehilangan, namun di dalam diri wanita itu masih tersimpan rasa benci terhadap ayahnya.
Satu hari ketika membantu ibunya mengemas barang peninggalan almarhum, dia bertemu dengan sebuah bungkusan yang dibungkus dengan rapi dan di atasnya tertulis "Untuk Anakku Tersayang".
Dengan hati-hati diambilnya bungkusan tersebut dan mulai membukanya. Di dalamnya terdapat sebuah jam tangan dan sebuah buku yang telah lama dia idam-idamkan. Di samping kedua benda itu, terdapat sebuah kad ucapan berwarna merah muda, warna kesukaannya. Perlahan dia membuka kad tersebut dan mulai membaca tulisan yang ada di dalamnya, yang dia kenali pasti sebagai tulisan tangan ayahnya.
"Ya Allah, Terima kasih kerana Engkau mempercayai diriku yang rendah ini Untuk memperoleh kurnia terbesar dalam hidupku. Ku mohon pada Ya Allah, Jadikan buah kasih hambaMu ini orang yang bererti bagi sesamanya dan bagiMu. Jangan kau berikan jalan yang lurus dan luas membentang. Berikan pula jalan yang penuh liku dan duri Agar ia dapat meresapi kehidupan dengan seutuhnya. Sekali lagi ku mohon Ya Allah, sertailah anakku dalam setiap langkah yang ia tempoh. Jadikan ia sesuai dengan kehendakMu. Selamat ulang tahun anakku, Doa ayah selalu menyertaimu".
Meledaklah tangisan si anak selesai membaca tulisan yang terdapat dalam kad tersebut. Ibunya menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi. Dalam pelukan ibunya, ia menceritakan semua tentang bungkusan dan tulisan yang terdapat dalam kad ulang tahunnya. Ibu wanita itu akhirnya menceritakan bahawa ayah memang sengaja merahsiakan penyakitnya dan mendidik anaknya dengan tegas agar si anak menjadi wanita yang kuat, tegar dan tidak terlalu kehilangan ayahnya ketika ajal menjemput akibat penyakit yang diderita...
Pada akhir bicara, wanita itu mengingatkan para pendengar agar tidak selalu melihat apa yang kita lihat dengan kedua mata kita. Lihatlah juga segala sesuatu dengan mata hati kita. Apa yang kita lihat dengan kedua mata kita terkadang tidak sepenuhnya seperti apa yang sebenarnya terjadi.
"Kasih seorang ayah, seorang ibu, saudara- mara, orang-orang di sekitar kita, dan terutama kasih Allah dilimpahkan pada kita dengan berbagai cara. Sekarang hanya tinggal bagaimana kita menerima, menyerap, mengertikan dan membalas kasih sayang itu", kata wanita tersebut menutup bicara pada malam itu. 

pelajaran hidup


Saat kau berumur 1 tahun,
dia menyuapi dan memandikanmu
Sebagai balasannya,kau menangis sepanjang malam

Saat kau berumur 2 tahun,
dia mengajarimu bagaimana cara berjalan
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu

Saat kau berumur 3 tahun,
dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai

Saat kau berumur 4 tahun,
dia memberimu pensil berwarna
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan

Saat kau berumur 5 tahun,
dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah

Saat kau berumur 6 tahun,
dia mengantarmu pergi ke sekolah
Sebagai balasannya, kau berteriak : "NGGAK MAU!"

Saat kau berumur 7 tahun,
dia membelikanmu bola
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga

Saat kau berumur 8 tahun,
dia memberimu es krim
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu

Saat kau berumur 9 tahun,
dia membayar mahal untuk kursus pianomu
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih

Saat kau berumur 10 tahun,
dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Saat kau berumur 11 tahun,
dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk dibaris lain

Saat kau berumur 12 tahun,
dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai dia keluar rumah

Saat kau berumur 13 tahun,
ia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode

Saat kau berumur 14 tahun,
dia membayar biaya untuk kemahmu selama libur sebulan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya

Saat kau berumur 15 tahun,
pulang kerja dia ingin memelukmu
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu

Saat kau berumur 16 tahun,
dia mengajari kamu untuk mengemudi mobilnya
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli akan kepentingannya

Saat kau berumur 17 tahun,
dia sedang menunggu telepon yang penting
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman

Saat kau berumur 18 tahun,
dia menangis terharu ketika kau lulus SMA
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu sampai pagi

Saat kau berumur 19 tahun,
dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar tidak malu di depan teman-temanmu

Saat kau berumur 20 tahun,
dia bertanya : " Darimana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab : "Ah, cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang saja !"

Saat kau berumur 21 tahun,
dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk kariermu di masa depan
Sebagai balasannya, kau katakan : "Aku tidak mau seperti kamu."

Saat kau berumur 22 tahun,
dia memelukmu dan haru saat kau lulus perguruan tinggi
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa main ke luar negeri

Saat kau berumur 23 tahun,
dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu
sebagai balasannya, kau ceriterakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu

Saat kau berumur 24 tahun,
dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan
Sebagai balasannya, kau mengeluh :"Aduuhhh, bagaimana sih kok bertanya seperti itu?",

Saat kau berumur 25 tahun,
dia membantumu membiayai pernikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Saat kau berumur 30 tahun,
dia memberikan nasehat bagaimana merawat bayimu
Sebagai balasannya, kau katakan : "Sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 tahun,
dia meneleponmu untuk memberitahu pesta salah seorang saudara dekatmu
Sebagai balasannya, kau jawab : "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu!"

Saat kau berumur 50 tahun,
dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

Dan hingga SUATU HARI ,
dia meninggal dengan tenang.....
Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan,
dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA.......
Jika orang tuamu masih ada, jangan lupa berikanlah kasih sayang dan perhatianmu lebih dari yang pernah kau berikan selama ini, jika orang tuamu sudah tiada, ingatlah akan kasih sayang dan cintanya yang telah diberikannya dengan tulus tanpa syarat kepadamu.......


angka 0 dan 1


Cobalah sebutkan angka terbesar yang kita ketahui, dan kalikanlah dengan angka Nol, kita akan mendapatkan hasil selalu Nol.
Cobalah sebutkan angka terkecil yang kita ketahui, dan bagilah dengan angka Nol, kita akan mendapatkan hasil Tidak Terhingga.
Sedang angka 1, berapapun angka yang kita sebutkan, dibagi ataupun dikali hasilnya selalu sama dengan bilangan itu sendiri.
Angka Nol adalah representasi dari KEIKHLASAN. KEIKHLASAN selalu membawa/ membuahkan KEBERKAHAN.
Angka Satu adalah representasi kebalikan dari KEIKHLASAN. Dan KETIDAK IKHLASAN tidak pernah membawa keberkahan.
Manusia dengan kehidupannya, pada awalnya dan masa kanak-kanaknya berada pada posisi angka Nol. Semakin dewasa, dengan segala pengalaman hidupnya dia akan bergerak naik turun ke arah 1 atau ke arah 0.
Orang yang mengikuti hawa nafsunya, akan semakin mendekati ke angka 1. Pada saat mencapai angka 1, dia akan menuhankan dirinya. Dia akan merasa bahwa dunia sudah digenggamnya dan itu atas usaha dan jerih payahnya.Tampak sekali kesombongan selalu muncul dari tingkah lakunya.
Orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya, dia akan bergerak ke arah Nol, menuju ke fitrahnya kembali. Orang seperti ini selalu rendah hati (bukan rendah diri), selalu tawadu, berserah diri dan bertawakal, baik pada saat diberi kelebihan maupun kekurangan.
Dari sisi rizki, orang yang berada pada angka 1, apabila misalnya mendapatkan rizki Rp. 1.000.000,-, maka itulah uang yang diperolehnya, tidak lebih dan tidak kurang. Nilai keberkahannya adalah 1 juta rupiah dibagi 1 sama dengan 1 juta rupiah.
Orang yang berada pada angka 0, apabila misalnya mendapatkan rizki Rp. 1.000.000,-, maka nilai keberkahannya adalah tak terhingga. Berapapun rizki yang diperoleh, dia mendapatkan rizki yang berkah tidak terhingga. Orang dengan angka Nol ini derajat keikhlasannya sudah tertinggi, sehingga berapapun yang diperoleh, selalu dapat mencukupi dirinya, bahkan mampu menolong orang lain.
Orang dengan angka 0 hanya terdapat pada para Nabi.
Semakin ikhlas seseorang, semakin mendekat ke arah 0. Misalnya 0.2, maka nilai keberkahannya adalah 1 Juta dibagi 0.2 = Rp 5.000.000,-
Sebaliknya, pada saat orang mendapatkan halangan dan cobaan. Orang-orang yang ikhlas, yang memiliki angka 0, berapapun bilangan halangan dan cobaannya, dikalikan dengan 0 akan sama dengan 0. Dia tidak pernah merasakan beban apapun terhadap halangan dan cobaan yang menimpanya.
Sedangkan pada orang yang berbilangan 1, dia akan merasakan sakit, stress dan bahkan sakit jiwa atau berputus asa, karena dia selalu merasakan gejolak jiwa sesuai dengan besar dan kecilnya cobaan.
Itulah Keikhlasan yang terkait dengan keberkahan. Keikhlasan adalah dari Hati, dan hanya hati kita sendiri dan Allah saja yang mengetahui.
Maka, seorang penjual es keliling yang menyumbangkan Rp2.000,- ke kotak Masjid secara ikhlas, sangat jauh nilainya di depan Allah dibanding dengan seorang Jutawan yang menyumbangkan uang Rp1 Juta ke kotak Masjid karena niat yang lain.
Untuk itu, setiap manusia perlu mengupayakan kembali/ mengarah ke titik Nol. Maka akan diperoleh ketenangan dan kecukupan yang telah dijanjikan Allah.

13 tips persahabatan


1. KESABARAN
Belajarlah bersabar sekiranya sikap teman baikmu itu menyinggung perasaanmu, mungkin dengan kesabaranmu, temanmu itu akan mulai berubah & mula berfikir tentang hati & perasaan orang lain.
2. BERTERUS TERANG
Jgn sesekali kamu memendam perasaan jika kamu tdk menyenangi sikap teman2 di sekelilingmu. Cuba berbincang & berterus terang agar masalah yg membelengu dirimu aka selesai & jgn meninggikan suara ketika berbincang.
3. IKHLAS
Sentiasa bersikap ikhlas & jgn terlalu berkira dgn org lain. Sikap ikhlas kita akan menjadikan teman disekeliling akan lebih menghormati kita.
4. SALING MENGHORMATI
Saling hormat menghormati. Hormatilah org disekelilingmu & sudah tentu org lain juga akan menghormatimu.
5. JUJUR
Belajarlah menjadi seorang yg jujur. Saling percaya mempercayai menjadi hubungan persahabatan yg dijalinkan akan berjaya. Sebaiknya, buang jauh2 sikap bermuka-muka kerana ianya sikap merenggangkan persahabatan.
6. SALING FAHAM MEMAHAMI
Saling faham memahami & tdk berprasangka buruk adalah resepi utama dlm membina sebuah persahabatan yg berjaya.
7. SALING MEMAAFKAN
Jadilah seorang yg pemaaf sekiranya teman baikmua menyinggung perasaanmu. & ketahuilah, sikap pemaaf itu merupakan satu perbuatan yg mulia. Malah dia dpt memberikan kesan positif terhadap diri kamu sendiri.
8. BERTOLAK ANSUR
Saling bertolak ansur juga merupakan satu faktor penting utk membina sebuah perhubungan yg murni. Sifat begini akan memberi manfaat pada diri kamu & orang lain. Namun usah mengharapkan hanya org lain yg perlu bertolak ansur dengan kamu & dlm masa yg sama kamu pula mengambil kesempatan ke atas mereka. Ini tdk adil namanya!
9. JAGA TUTUR KATA
Jagalah tutur kata & jgn terlalu celupar ketika berbicara bersama teman-teman sekeliling kamu. Sikap lepas kata begini akan mengundang perselisihan faham antara satu sama lain.
10. NASIHAT MENASIHATI
Saling tegur menegur & nasihat menasihati antara satu ama lain. Teguran hendaklah secara baik & bukannya dgn melulu & mengkritik. Bukankah saling ingat- mengingatkan itu satu perbuatan yg mulia?
11. AMBIL BERAT
Jgn pentingkan diri sendiri, sebaliknya ambil berat antara satu sama lain. Contohnya, jika temanmu sedang dilanda masalah. Berada di sisinya ketika dia sedang susah merupakan satu pengorbanan besar & tanda setia kawan. Ia memberikan kekuatan & sedikit bebanyak masalah yg ditanggunginya akan berkurangan. Tapi awas! Jgn nanti sampai kamu tak tahan telinga jika saban hari terpaksa mendengar luahan masalahnya. Kadangkala kamu juga punya masalah yg perlu diselasaikan!
12. SALING BERHUBUNG
Jauh dimata, dekat dihati. W/pun mungkin kamu dipisahkan oleh jarak & kesibukan, apa kata kamu eratkan persahabatan dgn bertanya khabar. Telefon @ sekadar menghantar sms pun dah mencukupi tanda ingatan kamu kepadanya.
13. BERTELINGKAH
Sesekali bertelingkah yg berlaku akan menjadikan perhubungan bertambah baik. Kita lebih sling mengenali & memahami antara satu sama lain. Tapi haruslah diingat, bergaduh tanpa bermaafan tak guna juga. Sekurang-kurangnya kita kenalah beralah, bermaaf-maafan agar kekeruhan yg melanda akan jernih semula.

do u know?


Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi oranglain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?
Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?
Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung?
Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?
Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?
Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.
Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.
Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat).
Juga,jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya

itulah cinta


Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana aku bisa menemukannya?”
Sang guru menjawab,
“Ada padang yang luas didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali. Ambillah satu ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, berarti kamu telah menemukan cinta”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya,
“Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting? Tidak adakah ranting yang menakjubkan?”
Plato menjawab,
“Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh berbalik. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi kupikir ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi. Akhirnya aku tak mendapat satu ranting pun”
Gurunya kemudian menjawab “Jadi ya itulah cinta”

investasi seorang ayah


Suatu hari suami saya rapat dengan beberapa rekan bisnisnya yang kebetulan mereka sudah mendekati usia 60 tahun dan dikaruniai beberapa orang cucu. Di sesela pembicaraan serius tentang bisnis, para kakek yang masih aktif itu sempat juga berbagi pengalaman tentang kehidupan keluarga di masa senja usia.
Suami saya yang kebetulan paling muda dan masih mempunyai anak balita, mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, dan untuk itu saya merasa berterima kasih kepada rekan-rekan bisnisnya tersebut. Mengapa? Inilah kira-kira kisah mereka.
Salah satu dari mereka kebetulan akan ke Bali untuk urusan bisnis, dan minta tolong diatur tiket kepulangannya melalui Surabaya karena akan singgah ke rumah anaknya yang bekerja di sana. Di situlah awal pembicaraan "menyimpang" dimulai. Ia mengeluh. "Susah anak saya ini, masak sih untuk bertemu bapaknya saja sulitnya bukan main. Kalau saya telepon dulu, pasti nanti dia akan berkata 'jangan datang sekarang karena masih banyak urusan. Lebih baik datang saja tiba-tiba'. Saya sering kecewa,tapi biarlah, yang penting saya bisa lihat cucu."
Kemudian itu ditimpali oleh rekan yang lain. "Kalau Anda jarang bertemu dengan anak karena beda kota, itu masih dapat dimengerti," katanya. "Anak saya yang tinggal satu kota saja, harus pakai perjanjian segala kalau ingin bertemu."
"Saya dan istri kadang-kadang merasa begitu kesepian, karena kedua anak saya jarang berkunjung, paling-paling hanya telepon."
Ada lagi yang berbagi kesedihannya, ketika ia dan istrinya mengengok anak laki-lakinya, yang istrinya baru melahirkan di salah satu kota di Amerika. Ketika sampai dan baru saja memasuki rumah anaknya, sang anak sudah bertanya, "Kapan Ayah dan Ibu kembali ke Indonesia?" "Bayangkan! Kami menempuh perjalanan hampir dua hari, belum sempat istirahat sudah ditanya kapan pulang."
Apa yang digambarkan suami saya tentang mereka, adalah rasa kegetiran dan kesepian yang tengah melanda mereka di hari tua. Padahal mereka adalah para profesional yang begitu berhasil dalam kariernya.
Suami saya bertanya, "Apakah suatu saat kita juga akan mengalami hidup seperti mereka?" Untuk menjawab itu, saya sodorkan kepada suami saya sebuah syair lagu berjudul "Cat's In the Cradle" karya Harry Chapin. Beberapa cuplikan syair tersebut saya terjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia agar relevan untuk konteks Indonesia.
".... Serasa kemarin ketika anakku lahir dengan penuh berkah. Aku harus siap untuknya, hingga sibuk aku mencari nafkah sampai tak ingat kapan pertama kali ia belajar melangkah. Pun kapan ia belajar bicara dan mulai lucu bertingkah
Namun aku tahu betul ia pernah berkata, "Aku akan menjadi seperti Ayah kelak. Ya betul aku ingin seperti Ayah kelak."
"Ayah, jam berapa nanti pulang?"
"Aku tak tahu, Nak. Tapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama."
Ketika saat anakku ulang tahun yang kesepuluh; Ia berkata, "Terima kasih atas hadiah bolanya, Ayah. Wah... kita bisa main bola bersama. Ajari aku bagaimana cara melempar bola, Yah?"
"Tentu saja Nak, tetapi jangan sekarang, Ayah banyak pekerjaan sekarang."
Ia hanya berkata, "Oh ...." Ia melangkah pergi, tetapi senyumnya tidak hilang, seraya berkata, "Aku akan seperti ayahku, Ya, betul aku akan sepertinya."
"Ayah, jam berapa nanti pulang?"
"Aku tak tahu Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama."
Suatu saat anakku pulang dari kuliah, begitu gagahnya ia, dan aku memanggilnya, "Nak, aku bangga sekali denganmu, duduklah sebentar dengan Ayah."
Dia menengok sebentar sambil tersenyum, "Ayah, yang aku perlu sekarang adalah meminjam mobil, mana kuncinya? Sampai bertemu nanti Ayah, aku ada janji dengan kawan."
"Nak, jam berapa nanti pulang?"
"Aku tak tahu Yah, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama."
Aku sudah lama pensiun, dan anakku sudah lama pergi dari rumah. Suatu saat aku meneleponnya. "Aku ingin bertemu denganmu, Nak." Ia bilang, "Tentu saja aku senang bertemu Ayah, tetapi sekarang aku tidak ada waktu. Ayah tahu, pekerjaanku begitu menyita waktu, dan anak-anak sekarang sedang flu. Tetapi senang bisa berbicara dengan Ayah, betul aku senang mendengar suara Ayah."
Ketika ia menutup teleponnya, aku sekarang menyadari: dia tumbuh besar persis seperti aku; ah betul, ternyata anakku persis seperti aku..."
Rupanya prinsip investasi berlaku pula pada keluarga dan anak. Seorang investor yang berhasil mendapatkan return yang tinggi, adalah yang selalu peduli dan senjaga apa yang diinvestasikannya. 

ketika kamu pikir aku tidak melihat


Sebuah pesan yang seharusnya dibaca semua orang dewasa, karena anak-anak memperhatikan kamu dan melakukan seperti apa yang kamu lakukan bukan seperti apa yang kamu katakan.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat kamu menggantungkan lukisan pertama saya pada lemari es dan saya ingin cepat-cepat untuk melukis yang lain lagi.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, melihat kamu memberi makan seekor kucing liar, dan saya belajar adalah sungguh baik untuk menyayangi binatang. Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, melihat kamu membuat kue kesukaanku dan saya belajar bahwa hal kecil pun dapat menjadi sesuatu yang spesial dalam hidup.
Ketika kamu berpikir bahwa saya tidak melihat, saya mendengar kamu mengucapkan doa dan saya tahu di sana ada Tuhan yang selalu saya bisa saya ajak ngobrol dan saya belajar untuk percaya dalam Tuhan.
Ketika kamu berpikir saya tidak memperhatikan, saya melihat kamu membuatkan makanan dan membawanya kepada seorang teman yang sakit, dan saya belajar bahwa segala yang kita punya dapat dipakai untuk menolong sesama.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat kamu memberikan waktumu dan uangmu untuk menolong orang yang tidak memliki apapun dan saya belajar bahwa orang mempunyai sesuatu harus memberikan kepada orang tidak punya.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat kamu peduli dengan rumah kita dan kepada setiap orang di dalamnya dan saya belajar bahwa kita harus peduli pada apa yang diberikan kepada kita.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat bagaimana kamu memegang tanggung jawabmu, bahkan ketika kamu merasa tidak enak dan saya belajar bahwa saya akan menjadi orang bertanggungjawab ketika saya semakin dewasa.
Ketika kamu berpikir bahwa saya tidak melihat, saya melihat air mata dari matamu dan saya belajar bahwa kadang kala sesuatu itu menyakitkan dan tidak salah untuk menangis.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat bahwa kamu peduli dan saya ingin menjadi segala sesuatu yang saya mampu.
Ketika kamu berpikir bahwa saya tidak memperhatikan, belajar paling banyak dari masalah hidup bahwa saya perlu untuk mengetahui bagaimana menjadi orang yang baik dan produktif ketika saya bertumbuh dewasa.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya mencarimu dan ingin mengatakan “Terimakasih untuk segala sesuatu yang saya lihat ketika kamu berpikir saya tidak melihat.

aku mau membeli waktu ayah


Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya.
Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?"
"Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja."

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"
Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.
"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong," katanya.
"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Rudi.

Tetapi Imron tak beranjak.
Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah."

"Tapi, Ayah..." Kesabaran Rudi habis.
"Ayah bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya, Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih."

"Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini."

"Iya, iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut.
"Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah," kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.
* * *

sadarkah kita, begitu sedikit waktu yg kita sediakan untuk org2 terkasih kita...

Doa Seorang Anak


Tuhan, apakah Kau sudah tidur ?
Apakah Kau punya semenit atau dua menit sebentar ?
Engkau selalu penuh pengertian,
dan aku benar-benar perlu bicara dengan-MU.
Kau tahu, mami datang untuk menidurkan aku,
seperti yang selalu ia lakukan setiap malam.
Aku mencoba untuk mengelabuinya dengan berpura-pura tidur,
sebab aku tahu ia tidak dapat melihat dalam gelap.
Aku hendak menutup mataku
dan berpura-pura tertidur.
Tapi ketika aku mendengar ia menangis,
aku tidak berani mengeluarkan suara sedikitpun.
Ia mulai berbicara dengan-Mu Tuhan.
Apakah Kau mendengar hal apa yang ia katakan ?
Dapatkah Kau mendengar apa yang sedang ia katakan ?
Mengapa mami begitu sedih ?
Aku berpikir apakah yang sudah aku perbuat,
dan kemudian aku mulai ingat semua hal
ketika ia mulai menyebutkannya satu per satu
Pagi ini kami berkebun,
tapi sungguh, aku benar-benar tidak tahu
bahwa jika aku memetik semua kuncup kecil yang kuning itu
tomat-tomatnya tidak akan tumbuh !
Charlie dan aku berusaha untuk menjadi penolong,
karena aku tahu bahwa itulah yang paling dibutuhkan mami,
tapi aku rasa ia tidak terlalu senang
ketika kami mencabut wortel-wortelnya dan bukannya rumput liar.
Mami bilang kami harus berhenti hari itu,
karena kami sudah cukup menolongnya.
Aku memang sungguh lapar....
Aku tidak tahu bahwa berkebun itu cukup susah dan menghabiskan tenaga !
Kami makan siang roti kacang dan jeli
dan aku pikir aku sudah makan terlalu banyak....
tapi ketika selesai aku baru sadar
kalau Charlie telah membuat banyak kekacauan...
Mami bilang ia mau tidur siang,
karena ia sedang sakit kepala hari ini.
Dia menyuruhku mengawasi adikku
dan bermain dengan pelan-pelan.
Dan Tuhan, apakah Kau ingat rambut keriting
yang Kau berikan kepada adikku Jenny ?
Kami bermain salon-salonan...dengan suara sangat pelan...
dan sekarang, yah, dia tidak lagi memiliki rambut keriting itu
Wah, mami marah sekali padaku...
aku harus pergi duduk di tempat tidurku.
Dia bilang aku tidak boleh memotong rambut orang lagi....
Aku pikir aku akan berlatih terhadap Charlie saja......
Kami duduk dan melihat Albert tua yang malang,
Aku tahu, ia pasti sangat bosan
berputar-putar
di tempat yang sama sepanjang hari
Apakah Kau berpikir demikian juga Tuhan?
Aku pikir pasti tidak apa-apa
kalau membiarkan dia keluar sebentar saja.
Maksudku, tikus juga butuh latihan kan.
Ngomong-ngomong, apakah Kau melihat Albert belakangan ini?
Dia sepertinya hilang sejak jam 2 tadi.
Mami membiarkan kami keluar sepanjang sisa hari ini.
Ia bilang kami butuh udara segar.
Tapi ketika papi datang, ia bilang
bahwa papi mencoba mengeluarkan sesuatu keluar dari rambutnya.
Kami pikir mami perlu sedikit dibuat gembira,
jadi kami memutuskan untuk menggembirakan harinya.
Tapi Tuhan, apakah Kau melihat wajahnya
ketika kami memberikannya karangan bunga yang cantik tadi?
Kami memang sedikit kotor,
jadi mami menyuruh kami mandi.
"Kali ini pakai sabun," katanya mengingatkan,
"dan jangan lupa digosok."
Charlie tidak terlalu suka air sebenarnya,
tapi aku menggosoknya dengan bersih.
Aku tahu mami pasti bangga padaku
Karena aku sudah sebersih yang ia harapkan.
Aku pergi ke meja di bawah,
tapi selama makan malam, ternyata ada hujan....
Sepertinya aku lupa untuk mematikan kran air,
Dan aku tidak mencabut sumbat airnya !
Aku memutuskan bahwa itulah saat yang tepat
untuk pergi tidur,
ketika mami bilang "Hari ini sungguh-sungguh hari yang panjang,"
dan wajahnya berubah menjadi merah semua.
Aku berbaring di situ mendengarkan mami
ketika ia mengatakan pada-Mu tentang hari ini.
Aku berpikir tentang semua hal yang telah aku lakukan
dan apa yang harus aku katakan.
Aku baru saja mau mengatakan padanya
bahwa selama itu aku masih belum tidur,
dan minta mami untuk memaafkan aku
atas semua kesalahan yang telah aku lakukan.
Ketika tiba-tiba aku mendengar mami berbisik,
"Tuhan, maafkan aku hari ini....
Karena tidak berusaha untuk lebih mengerti
ketika masalah-masalah itu datang padaku..."
Karena tidak menangani situasi
sesuai dengan kehendak-Mu....
karena marah dan kehilangan kesabaran,
Hal yang aku tahu tidak sesuai dengan kehendak-Mu.
Dan, Tuhan, tolong berikan aku kesabaran,
Bantulah aku untuk mengatasi masalah-masalah di hari yang akan datang,
Aku akan berbuat lebih baik besok, aku berjanji...
Dalam nama Yesus aku berdoa."
Sambil mengusap matanya mami menciumku
dan berlutut di samping tempat tidurku.
Dia mengusap-usap rambutku sebentar...
"Aku sayang padamu, milikku yang berharga," katanya.
Ia meninggalkan ruangan tanpa mengetahui
bahwa aku tetap terjaga selama waktu itu.
Dan Tuhan, apakah hal ini dapat menjadi rahasia kita saja ?
Kau tahu, hanya antara Kau dan aku?
Aku sungguh menyesal bahwa hari ini aku membuat banyak masalah,
aku benar-benar tidak bermaksud demikian...
Papi bilang kadang-kadang sulit menjadi anak kecil,
tapi aku pikir hal itu lebih sulit untuk mami daripada untukku.
Yah, selamat malam, Tuhan. Terima kasih Engkau sudah mendengarkan.
Sungguh menyenangkan untuk tahu bahwa Kau ada di sana.
Aku merasa jauh lebih baik waktu aku bicara dengan-Mu
Karena Kau selalu mendengarkan doaku.
Aku berjanji aku akan berbuat lebih baik besok...
Tunggu dan lihatlah !
Aku akan berusaha supaya tidak menjadi masalah lagi,
Tapi, Tuhan,
Berikanlah lebih banyak kesabaran buat mami...
Untuk berjaga-jaga saja! Amin.

My Playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Read more: http://monozcore.blogspot.com/2011/08/blog-widget-burung-terbang-twitter.html#ixzz1eEgGOMXM